![]() |
Aku menyadari, semua yang
kuingat hanyalah sekedar kenangan, aku hanya mampu memejamkan mata bulatku,
membayangkan mata sipitnya memandangku sangat dalam seperti kala itu, memandangku
intens seakan memintaku percaya,
hanya akulah yang ia rasa.
Terpejam dan terpejam, menahan sesak menyadari semua ini
nyata, menyadari sosok lucu dan konyolnya tak akan lagi hadir tiba-tiba saat
langit mulai gelap, takkan lagi tiba untuk menghapus kabut hitam yang tengah
berusaha menghadirkan hujan. Entahlah, ini yang terbaik atau tidak, yang kutau,
aku ingin ia bahagia dengan caraku, dengan rasaku!
Tempat-tempat yang kupandangi seakan berhantu, membuatku
takut untuk datang kembali ataupun untuk sekedar memandang. Aku melihat
bayangnya saat ia bersamaku, bukankah itu sungguh menakutkan? Menyadari kenyataan
kini ia tak lagi bersamaku.
Sulit untuk merasa kembali, terlalu sulit untuk merasakan
hal yang sama dengan objek yang baru. Ia benar-benar menyeramkan, datang dalam
bunga tidur, datang dalam lamunan, datang disaat aku ingin ia benar-benar
lenyap dari hidupku!
Mampukah aku memiliki penyakit yang sama dengannya?
Alzeimer, aku ingin sepertinya! Mudah melupakan semua yang hanya mampu memenuhi
kapasitas penyimpanan dalam otak. Mudah melupakan hal yang tak seharusnya
diingat, aku ingin sungguh aku sungguh ingin!
Baiklah, hanya mengingat, nyatanya semua takkan kembali,
seperti aku mengembalikan ingatan bersamanya, harus kusadari bahwa kau memang
tak lagi hadir di malamku, seperti saat itu, meski di sisi hati, aku
mengharapkan semua itu kembali, menarik senyum kita yang entah kemana tak kurasa lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar