![]() |
Apakah
aku terlambat atau memang terlalu takut untuk bertanya alasan mengapa kau
pergi?
Apakah
memoriku mampu berhenti berputar saat kenangan memainkannya dengan manis?
Mampukah
aku menahan sesak di dada ini setiap hari?
Siapa
yang sebenarnya harus di salahkan? Aku? Iya mungkin benar!
Mampukah
aku bertahan menguntitmu seperti ini setiap hari?
Kau
fikir mudah untuk membersihkan abu masa lalu, eoh?
Apa
kau fikir aku mampu bertahan dalam keadaan seperti ini? Mengapa kau begitu
yakin? Diriku sendiri pun tak yakin aku mampu!
Bagaimana
aku mampu memakan semua kenangan? Di setiap arah pandang ini mengelilingi
kamar, semua benda darimu masih terpampang manis, seakan tersenyum menggoda
untuk kembali memainkan memori otakku.
Apakah
sangat menyiksa? Yap! Lahir dan Batin sangat tersiksa. Kau terlalu lama, itu
yang membuat semua terasa sulit.
Mungkin
mudah bagimu, berkata dan membuang semua rasa yang terdahulu, namun maaf, ini
sangat sulit, aku terlalu mencinta bahkan lihat, banyak yang mengira sebereapa
terpuruknya aku? Meski aku berkata ‘Tidak ada apa-apa’.
Ku
dengar kau sakit? Bergeraklah dan segeralah sembuh, aku tak mengerti harus
memulai dari mana, ini terlalu menyiksa, hari terasa asing.
Saat ku buka mata aku berharap ini semua hanya bagian dari mimpi buruk, oh ternyata gadis dungu ini salah, ini bukan mimpi, ini NYATA sangat NYATA.
Saat
menangis, tak ada lagi yang menghambat air mataku dengan ibu jarinya, itu lah
yang membuat air asin ini tak berhenti mengalir! Berhenti dan mengalir lagi,
selalu seperti itu.
Aku
tak meminta untuk kau hadir lagi, aku tak akan memaksa waktu untuk
mengembalikan kebahagiaan utuhku, aku tak meminta kau menaruh rasa lagi padaku,
tidak! Tapi jika iya pun dengan senang hati aku menyambut hehe ah maksudku, aku
hanya ingin baik-baik saja Tuhan, tidak seperti ini.
Inikah
berkah Ramadhan untukku? Inikah hadiah Ramadhan untukku? Tapi mengapa hadiah
ini sangat menyiksa?
Apa
yang harus ku pinta saat ini?
Baiklah
aku tau ia tak akan hadir kembali dalam perjalanan hidupku, aku sangat mengerti
betapa keras kepalanya dia, jadi biar ku pinta pada-Mu, jagalah ia dengan baik,
letakkanlah kebahagiaan yang super indah pada hidupnya, pilihkanlah ia gadis
yang tepat untuk lelaki yang baik sepertinya, dan itu ternyata bukan diriku. Lancarkan
lah masa depannya, pertemukan kembali kami saat ia telah menjadi pria yang
hebat. Setidaknya beri aku kesempatan untuk melihat masa depannya yang indah
tanpa sosok gadis dungu sepertiku.
Jika
kau ingin aku hidup dengan baik, pergi dari mimpi dan bayang-bayangku, hahaha
bodoh tentu saja kau tak mampu, karena yang meminta mimpi dan bayangmu kan
diriku sendiri?
Baiklah,
Selamat Tinggal dan Sampai Jumpa Lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar